Nasehat Imam Syafi’I Bagi Penuntut Ilmu

By. Irkham - 17 Oct 2023

Bagikan:
img

Bohan.id-Menuntut ilmu adalah hal wajib yang harus dicari bagi setiap muslim. Tujuannya mencari ilmu sangatlah penting, untuk kita mengetahui dan mencari bekal untuk di dunia dan di akhirat. Hal-hal yang kita ketahui nantinya akan bermanfaat bagi kita semua semasa hidup maupun kelak di akhirat. Seperti apa yang sudah disabdakan oleh Rasul SAW.

Baca juga: Jamin Mutu: Batemuri Tour dan RH Tour Memperkuat Sinergi dalam Pelayanan Perjalanan Ibadah Umrah

مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَهَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ

Artinya: "Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu," (HR Ahmad).

 

Dari hadist di atas bis akita simpulkan, bahwa mencari ilmu akan membawa kebermanfaatan kita di dunia maupun di akhirat. Rasulullah Saw bahkan tak enggan untuk memberikan kewajiban bagi seorang muslim untuk mencari Ilmu. Seperti yang tertuang dalam hadist

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ.

“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah dari Anas RA).

Baca juga: Pesan Ibnu Athaillah Untuk Selalu Rendah Diri

Namun ada pesan dari ulama besar madzhab Imam Syafi’I bagi para penuntut ilmu. Beliau Bernama lengkap Abū ʿAbdillāh Muḥammad bin Idrīs asy-Syāfiʿī. Ia lahir di Palestina pada tahun 150 H dan wafat pada tahun 204 H di kota Fustat, Mesir. Ia juga termasuk murid dari ulama besar Malik ibn Anas hingga ia sanggup mengkhatamkan kitab Muwatho’ karangan Malik ibn Anas secara langsung.

Namun di sini saya ingin membagikan pesan yang pernah dilontarkan Imam Syafi’I bagi para penuntut ilmu. Nasehat ini muncul ketika Imam Syafi’I mendatangi seorang gurunya yang Bernama Waki’. Ia melaporkan bahwa  ia sulit dalam menghafal. Dan bait pesan tersebut mengungkapkan untuk menghindari hal-hal yang keji di saat mencari ilmu.

شَكَوْت إلَى وَكِيعٍ سُوءَ حِفْظِي فَأَرْشَدَنِي إلَى تَرْكِ الْمَعَاصِي وَأَخْبَرَنِي بِأَنَّ الْعِلْمَ نُورٌ وَنُورُ اللَّهِ لَا يُهْدَى لِعَاصِي

“Aku pernah mengadukan kepada Waki' tentang jeleknya hafalanku. Lalu beliau menunjukiku untuk meninggalkan maksiat. Beliau memberitahukan padaku bahwa ilmu adalah cahaya dan cahaya Allah tidaklah mungkin diberikan pada ahli maksiat."

Dari sini kitab isa mengambil kesimpulan bahwa, untuk memudahkan dirinya menghafal. Perlunya kita untuk meninggalkan sebuah maksiat. Maksiat yang berbentuk kecil maupun besar. Karena menurutnya, maksiat akan menghambat dalam soal pembelejaran ataupun menghafal sebuah Pelajaran.

 







Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp